banner 728x250

Unik Tradisi Memetri Bumi di Pesanggrahan Cilacap, Warga Kompak Kenakkan Adat Jawa dan Bawa Tenong saat Syukuran

banner 120x600
banner 468x60

Central Publikasi.Com-Cilacap:Ratusan warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tampak memadati lapangan desa pada Jumat (18/7/2025) siang. 

Mereka berkumpul mengikuti tasyakuran dan doa bersama dalam rangka memetri bumi atau sedekah bumi. Menariknya, warga yang hadir, kompak mengenakkan pakaian adat jawa. 

banner 325x300

Selain itu, masing-masing warga terlihat membawa tenong berisikan aneka makanan hasil bumi yang sengaja dibawa dari rumah mereka untuk dimakan bersama-sama di lapangan.

Tradisi budaya tahunan ini rutin digelar saat bulan Muharram serta menyambut bulan Suro dalam penanggalan Jawa. 

“Ini selametan (tasyakuran), warga kesini (lapangan) membawa tenong berisi nasi, aneka sayuran, lauk pauk dan yang utama ada ingkung seperti yang sudah-sudah untuk dimakan bersama-sama disini,” ujar Kepala Desa Pesanggrahan, Sarjo.

Kegiatan diawali ruwat bumi pada siang hari dengan menyuguhkan wayang yang dimainkan oleh dalang lokal, dilanjutkan tasyakuran dan doa bersama.

“Setelah ruwat tadi, kemudian doa bersama dilanjutkan makan bersama. Dan nanti malam juga ada pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan Dalang Ki Eko Suwaryo dari Kebumen,” ungkap Kepala Desa Sarjo.

“Dan ini sudah jadi tradisi warga kami turun temurun, dan tidak pernah putus. Pada saat covid kemarin pun kita tetap melaksanakan, walaupun hanya ruwat saja,” lanjutnya.

Sementara ruwat bumi yang dilakukan ini sebagai bentuk rasa syukur warga Desa Pesanggrahan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat, berkah, kesehatan maupun rezeki yang luar biasa yang diberikan selama ini.

Sarjo menyampaikan, kegiatan sebelumnya dilaksanakan di Balai Desa, namun tahun ini berbeda, dimana dipusatkan di lapangan desa setempat. 

“Tahun sebelumnya di Balai Desa dan warga yang hadir sekitar 110 orang, dan tahun ini dilaksanakan di lapangan. Dan yang hadir alhamdulillah cukup banyak 300-an orang,” terangnya.

“Mereka ada yang dari Paguyuban Rangkul Kroya, dan dari Bandung juga ikut hadir berpartisipasi, menghormati kegiatan sedekah bumi di desa kami,” imbuhnya.

Diharapkan tradisi memetri bumi di Desa Pesanggrahan ini tetap lestari sebagai wujud nguri-nguri budaya. 

“Mudah-mudahan kegiatan ini tetap lestari, dan yang dituakan di desa berusaha untuk bisa melestarikan budaya yang ada di Desa Pesanggrahan ini supaya tidak punah, dan kita teruskan kepada anak cucu kita,” ujar Sarjo. (Pur).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *