Central Publikasi.Com-Cilacap:Kasus balita tewas dianiaya oleh selingkuhan ibunya di Cilacap, Jawa Tengah terungkap. Korban berinisial AK (3). Sementara pelaku penganiayaan berinisial FA (21).
Awal mula kejadian ayah korban berinisial DK (29) merasa ada kejanggalan di balik kematian anaknya. Ia pun kemudian melapor ke Polsek Wanareja.
Setelah menerima laporan, polisi kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Dari hasil penyelidikan, ditemukan bukti-bukti yang mengarah kepada pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Guntar Arif Setyoko, Selasa (12/8/2025).
Setelah mendapat identitas si pelaku, polisi kemudian mencari keterangan saksi-saksi, salah satunya RI (23) selaku ibu kandung korban.
“Dari keterangan para saksi, kita mendapat rangkaian bahwa korban si anak ini dibawa oleh pelaku atas sepengetahuan ibunya dibawa ke gunung (bukit) karena berbukit bahasanya ke gunung, ke kebun karet dengan alasan untuk bermain,” ungkap Guntar.
Pelaku FA sempat menyampaikan bahwa korban mengalami kecelakaan jatuh dari motor saat sedang bermain di bukit. Sedangkan ibu korban menyampaikan anaknya jatuh di samping rumah.
“Jadi dengan ada beberapa ketidaksesuaian keterangan inilah yang akhirnya dilakukan penyelidikan,” kata Kasat Reskrim.
“Selanjutnya kita merangkai dari bukti-bukti yang ada, serta petunjuk yang kita dapat, sehingga kita bisa membuat kasus ini menjadi terang dan kita bisa menentukan tersangkanya yakni FA,” imbuhnya.
Pelaku penganiayaan balita ini diketahui bekerja sebagai penagih utang atau pegawai bank emok asal Aceh. Ia diduga memiliki hubungan gelap dengan ibu korban.
“Hubungan antara pelaku dan ibu korban ini, awalnya ibu korban merupakan seorang nasabah pelaku ini. Dan berawal dari hubungan itu, intens bertemu sehingga timbul hubungan yang lebih dekat, dan kedekatan ini yang membuat korban merasa risih,” ungkap Guntar.
Adapun kemudian niat pelaku menghabisi korban lantaran pelaku menilai korban tidak suka ibunya dekat dengan dirinya dan pelaku menganggap hal ini menjadi penghalang.
“Karena kemungkinan korban mengetahui bahwa yang berjalan dengan ibunya ini bukan ayah kandungnya dan anak ini terlihat tidak suka kalau pelaku datang menemui ibunya, pelaku ini kemudian menganggap bahwa anak ini sebagai penghalang, motifnya itu,” ujar Guntar.
Sementara itu, ayah kandung korban saat itu keberadaannya sedang bekerja di Jakarta.
AK tewas usai dianiaya dengan sadis oleh pelaku. Dilansir detikJateng, penganiayaan dilakukan di kebun karet Cikukun di Desa Adimulya Kecamatan Wanaraja, Kamis (7/8/2025), sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat dianiaya, korban tidak hanya dipukul, namun juga sempat dilempar dari tebing oleh pelaku. “Korban dianiaya, dipukul, dilempar dari bukit tingginya sekitar 2 meter lalu dicekik di atas sampai meninggal dunia,” terang Guntar.
Setelah itu, pelaku menghubungi ibu korban untuk minta dijemput dan membawa korban bersama-sama ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. (Pur).