banner 728x250

GWI Gabungnya Wartawan Indonesia Minta Kajari Priksa Pekerjaan Rapat Beton di Desa Bulan-Bulan Lokasi di Pasantren Al-Muttaqin

banner 120x600
banner 468x60

Central Publikasi.Com-Batu Bara Pembangunan Jalan Rabat Beton di Dusun Bintang menuju Pesantren Al-Muttaqin, Desa Bulan-Bulan, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, kembali menuai sorotan tajam.Minga Kajari Baru Bara Priksa Perkejaan Tersebut Minggu.(13/09/2025)

Jalan yang baru selesai dibangun kurang dari sebulan ini sudah retak di beberapa titik, GWI gabungnya wartawan Indonesia soroti pekerjaan tersebut Agar Kajari Batu Bara bisa menerima keluhan Masyarakat bulan-bulan.

banner 325x300

sementara perbaikan yang dilakukan hanya dengan menempelkan semen di badan jalan untuk menutupi keretakan, yang dinilai warga hanya formalitas, tanpa memperbaiki kualitas sebenarnya.

Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp. 138.936.537,37 juta ini dilaksanakan oleh CV. Elang Sumatera melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara. Masa pelaksanaan proyek adalah 60 hari kalender terhitung sejak 22 Juli 2025.

Berdasarkan dokumen resmi yang diterbitkan melalui portal LPSE Kabupaten Batu Bara, kegiatan Pembangunan Jalan Rabat Beton Dusun Bintang Menuju Pesantren Al-Muttaqin masuk dalam kategori pekerjaan konstruksi dengan metode pengadaan langsung.

Adapun ruang lingkup pekerjaan tersebut meliputi:Papan nama proyek,

-Pengukuran dan pematokan lokasi,

-Sistem manajemen keselamatan konstruksi,Pembersihan lokasi dari akar dan rumput,

-Sewa lahan/gudang bahan dan pengangkutan material,

-Timbunan pasir timbun,

-Beton ready mixed fc 14,5 Mpa (K-175),

-Pekerjaan lapisan plastik,

-Bekesting

Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa keretakan terjadi pada badan jalan dan mutu beton yang digunakan tidak sesuai dengan K-175, parahnya, keretakan tersebut hanya ditutup dengan semen, tanpa menambah kualitas jalan.

Warga menilai kondisi ini sebagai indikasi penggunaan metode kerja dan bahan yang tidak sesuai spesifikasi, sekaligus membuka dugaan adanya praktik korupsi.Ini seharus nya menjadi Kerjaan Kajari Batu Bara agar bisa Melihat Kerjaan tersebut.

“Baru sebulan, sudah retak, penambalan semen ini seperti sekadar formalitas, agar proyek terlihat selesai, padahal kualitasnya diragukan,” ujar seorang warga setempat.

Warga kini meminta agar pihak penegak hukum segera melakukan audit ulang, dan turun langsung ke lapangan, untuk memastikan dari kualitas proyek, serta menindak tegas, jika ditemukan penyimpangan atau praktik korupsi.

Hingga kini, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara, belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi jalan, dan dugaan penyalahgunaan anggaran.

Proyek yang seharusnya menjadi ikon pembangunan dan kemudahan akses bagi masyarakat, ini justru memunculkan pertanyaan serius tentang transparansi, dan akuntabilitas mengunakan Angaran APBD 2025.

(tim.gwi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *