Central Publikasi.Com-Cilacap:Kawasan Heritage Cilacap di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah selesai dibangun. Ada yang menarik di kawasan tersebut, dimana terdapat tugu titik nol kilometer yang dijadikan ikon Kabupaten Cilacap.
Tugu titik nol kilometer yang berada tepat di pertigaan jalan ini pun kemudian diresmikan oleh Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman usai dibangun.
Adapun peresmian dilakukan di penghujung tahun ini, diawali penandatangan prasasti dilanjutkan menekan tombol sirine dan pengguntingan pita.
Peresmian pada Rabu (31/12/2025) sore ini rupanya mengundang perhatian masyarakat untuk datang menyaksikan. Kawasan kota lama Cilacap ini pun mendadak ramai saat peresmian berlangsung.
“Hari ini launching kota lama Cilacap dan tadi sudah diresmikan oleh Pak Bupati Syamsul,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Cilacap, Budi Narimo.
Dalam peresmian tersebut, Bupati Cilacap didampingi Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Jajaran Forkopimda Cilacap dan sejumlah pimpinan DPRD Cilacap.
Tak ketinggalan, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Hj. Novita Wijayanti juga turut hadir dalam kesempatan itu.
“Perlu diketahui, pembangunan Heritage ini merupakan inisiasi dari Pak Bupati Syamsul dalam rangka menciptakan icon baru di Kabupaten Cilacap yaitu kawasan kota lama,” ungkap Budi.
Diharapkan kawasan tersebut bisa menjadi ruang publik bagi masyarakat Cilacap untuk berwisata sekaligus juga bernostalgia.
“Saya berpesan kepada masyarakat untuk bisa menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan supaya kawasan ini tetap terjaga dengan baik dan bisa menjadi kebanggaan bagi warga masyarakat Cilacap,” kata Budi.
Budi menambahkan, selain sebagai tempat wisata bagi masyarakat, nantinya kawasan Heritage tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai tempat berkreasi.
“Nanti di lapangan akan dibangun gedung kesenian outdoor untuk tempat berkreasi. Jadi masyarakat nanti bisa menampilkan seni pertunjukan dan lain sebagainya di gedung tersebut,” pungkasnya. (Purwanti).












