Central Publikasi.Com-Banten:Perlakuan intimidatif yang dilakuan oleh pihak pelaksana proyek Spam jaringan pipanisasi yang berada di Desa Ranca Tereup,Kecamatan Labuhan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten kepada ketua DPC Gabungnya Wartawan Indonesia Kabupaten Pandeglang ,membuat Ketua DPD Gabungnya Wartawan Indonesia Provinsi Banten,merasa berang,dengan penuh emosi Syamsul Bahri mengatakan,”kami lembaga kontrol ketika tupoksi kami bekerja sesuai koridor jangan coba-coba mengancam, kami tidak takut ente jual kami borong”.
Tidak hanya itu, bahkan Syamsul Bahri akan membawa kasus ini keranah hukum, karena jika berita yang disajikan kepada publik tidak sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan dan dirasakan tidak berimbang, pihak-pihak terkait memiliki hak untuk melakukan klarifikasi atau pun menggunakan hak jawabnya,bukan dengan cara-cara pengancaman.
Pemberitaan yang sudah beredar beberapa hari yang lalu,terkait dengan adanya dugaan para pekerja yang tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD.) saat melakukan aktivitas nya dilapangan.
Syamsul menyayangkan sikap arogansi yang ditunjukan oleh oknum pelaksana tersebut dengan cara menantang untuk berkelahi kepada Raeynold Kurniawan selaku Ketua DPC Kabupaten Pandeglang.
Saat Raeynold Kurniawan memberikan link berita yang di maksud kepada oknum pelaksana melalui pesan singkat WhatsApp namun tidak aktif atau pun tidak memberikan respon, tetepi beberapa hari kemudian oknum pelaksana tersebut tiba-tiba memberikan respon dengan cara mengirimkan video para pekerja yang sedang bekerja lengkap menggunakan APD,tentu hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dilapangan saat awak media melakukan investigasi beberapa hari yang lalu.
“Ketua Pelaksana proyek tersebut tiba-tiba mengirimkan video seolah para pekerjanya sudah sesuai SOP,tentu hal ini berbanding terbalik saat kami melakukan investigasi,”ucap Raeynold kepada sejumlah awak media.
Raeynold meminta kepada pihak inspektorat Provinsi Banten dan pihak terkait lainnya untuk segera sangsi tegas atas sikap yang ditunjukkan oleh oknum pelaksana proyek tersebut, sehingga kedepannya tidak ada lagi oknum-oknum yang lain bersikap arogan dan terkesan merendahkan Profesi jurnalis.
“Kami meminta kepada pihak-pihak terkait untuk memberikan sangsi baik berupa teguran ataupun mengevaluasi kinerja para pelaksana Proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten,”tutupnya.
(Tim.red)