Central Publikasi.Com – Cilacap, Tentu dugaan tersebut bukanlah hal yang berlebihan. Mengingat temuan Tim pada saat melakukan investigasi lapangan. Banyak kejanggalan dalam pemasangan batu. Yang mana batu di pasang secara berdiri tanpa ada adukan sama sekali, langsung di tancapkan ketanah. Tentu membuat tim menjadi penasaran. Apakah kontruksi di dalam gambar nya memang begitu. Untuk mengetahui nya apakah sudah benar kontruksi nya Tim Konfirmasi dengan. Ketua KT.Rahayu, termasuk pemasangan Papan pengumuman Kerja di letakan di dalam gubuk ditengah sawah. Diduga keras ada nya keinginan jahat supaya pekerjaan KT.Rahayu tidak diketahui dan tidak dilakukan Kontrol sosial oleh wartawan. Padahal Kontrak yang kerjakan Cukup besar Rp.399.880.000. Dan ini adalah uang Negara yang harus di pertanggung jawabkan secara benar.
Tim memper tanyakan kepada Ketua Kelompok KT. Rahayu Via WhatsApp yaitu UG, apakah kontruksi pemasangan batu sudah benar, di jawab oleh UG sudah benar bos. Tim juga mempertanyakan tanyakan berapa ukuran kedalaman pondasi, berapa lebar ukuran atas pondasi dan mempertanyakan juga berapa lebar ukuran pondasi bagian bawah di jawab oleh UG Ok Bos. Malah UG bertanya kapan ke lokasi mengambil Poto ini. Terlihat jelas bahwa konfirmasi yang dilakukan. Oleh Tim Media di anggap main-main oleh UG. Wajar-wajar saja kalau pasangan batu, yang di pasang diduga akal-akalan.
18/08/2024
Dengan ada nya pemasangan batu secara berdiri dan juga cuma di tancapkan ketanah, tanpa ada adukan semen sama sekali maka diduga keras sangat mempengaruhi kualitas bangunan dan mengurangi volume pengunaan batu. Juga Anggaran hampir mencapai setengah miliar rupiah akan terbuang percuma. Karena jelas kekuatan satu bangunan itu di mulai dari pondasi yang kuat. Kalau pondasi nya rapuh tentu mudah roboh dan hancur.
Maka masyarakat berharap pekerjaan tersebut harus diperiksa kualitas nya. Oleh Inspektorat Kabupaten Cilacap dan BPK RI, Supaya Negara Jangan rugi membuang anggaran yang tidak memberikan manfaat secara maksimal ke masyarakat. Dan diduga hanya menguntungkan oknum Kelompok Tani.
17/09/2024(Tim/Red)