banner 728x250

Nguri-nguri Budaya, Warga Desa Sidaurip Gelar Memetri Bumi

banner 120x600
banner 468x60

 Central Publikasi.Com-Cilacap Masyarakat Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memiliki tradisi tahunan memetri bumi sebagai bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan YME atas hasil panen dan segala rezeki yang diberikan.

Acara tersebut menjadi simbol pelestarian adat oleh masyarakat desa setempat yang telah diwariskan secara turun-temurun.

banner 325x300

Tradisi tahunan ini rutin digelar saat bulan Muharram serta menyambut bulan Suro dalam penanggalan Jawa, dan di tahun ini kegiatan digelar pada Jumat (4/7/2025).

Kegiatan diawali ruwat bumi pada siang hari dengan menyuguhkan wayang yang dimainkan oleh dalang lokal, dilanjutkan tasyakuran, doa bersama diikuti tokoh agama dan masyarakat setempat.

“Tadi jam 2 siang pagelaran wayang ruwat sampai jam 4 sore. Setelah itu, dilanjutkan selamatan bumi bersama-sama dengan warga masyarakat. Kemudian pada malam harinya, pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh Ki Dalang Guntur Riyanto dari Maos,” ujar Ketua Panitia Memetri Bumi Desa Sidaurip, Kamilin.

Tradisi memetri bumi ini menurut Kamilin sudah menjadi tradisi budaya masyarakat Desa Sidaurip. “Karena ini sudah menjadi uri-uri budaya kasepuhan kita, maka kami yang meneruskan dan sudah turun temurun,” ungkapnya.

“Harapan daripada kasepuhan yang masih hidup, tradisi memetri bumi ini supaya dilanggengkan. Insyaallah setiap Kepala Desa yang memimpin, kegiatan ini selalu dilaksanakan,” imbuh Kamilin.

Acara ini selain bentuk syukur masyarakat desa Sidaurip, juga menjadi ajang untuk memohon perlindungan dan keselamatan serta kesejahteraan di tahun yang akan datang. 

“Harapannya masyarakat Sidaurip ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi, baik itu pertaniannya, kemudian yang memiliki usaha atau dagang dan lain sebagainya, serta masyarakatnya hidup rukun,” kata Kamilin.

Sementara Sekretaris Desa Sidaurip, Sofa Burkhani menambahkan, tradisi memetri bumi di desanya tak hanya diisi kegiatan budaya saja, namun juga diisi kegiatan keagamaan seperti pengajian dan bakti sosial santunan anak yatim.

“Kebetulan kami mengalokasikan anggaran untuk kegiatan santunan anak yatim dan kaum dhuafa serta untuk kegiatan pengajian senilai Rp15 juta,” ujar Sofa.

“Walaupun sudah disupport oleh muslimat dan fatayat, kami dari pemerintah desa berusaha untuk andil sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat kami,” lanjutnya.

Melalui memetri bumi ini, Sofa berharap desa Sidaurip selalu diberi keberkahan, khususnya untuk perangkat dan warga masyarakat. 

“Mudah-mudahan kita selalu diberikan keberkahan yang luar biasa oleh Allah SWT, baik itu masyarakatnya maupun perangkat yang ada di desa,” pungkas Sofa. (Tim/Red).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *