banner 728x250

Paparisa, Ruang Cerita di Rutan Ambon: Menguatkan Harapan Lewat Dialog Humanis

Oplus_131072
banner 120x600
banner 468x60

Central Publikasi.Com-Ambon:Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa di Blok Hunian Anggrek, Rutan Kelas IIA Ambon, saat digelarnya kegiatan bertajuk Paparisa Carita, Rabu (17/09/2025).

Kegiatan ini menjadi wadah dialog santai antara petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP), yang bertujuan menciptakan komunikasi yang terbuka, setara, dan lebih manusiawi. 

banner 325x300

Paparisa Carita, yang berarti “Rumah Cerita”, merupakan inisiatif pembinaan berbasis pendekatan empatik. Melalui forum ini, warga binaan diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, harapan, maupun keluh kesah yang selama ini sulit diungkapkan. Para petugas hadir bukan hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga sebagai pendengar, pembimbing, serta pemberi motivasi.

Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pembinaan yang menekankan pada pemulihan relasi sosial. “Kami ingin lebih dekat secara emosional dengan warga binaan. Lewat Paparisa Carita, komunikasi dibangun atas dasar saling percaya dan saling menghargai,” ungkapnya.

Kegiatan dimulai dengan sesi berbagi cerita, dimana para WBP bebas mengutarakan pengalaman hidup, kebutuhan, serta saran yang membangun. Respon hangat dari petugas membuat suasana semakin cair dan penuh semangat.

Kasubsi TU, Anita, menambahkan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi perilaku dan semangat warga binaan. Ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan edukasi terkait hak-hak warga binaan, seperti Register F, SK Integrasi 2/3 masa pidana, serta remisi umum dan dasawarsa. “Forum seperti ini adalah wujud nyata dari proses rehabilitasi sosial. Kita bisa melihat potensi besar saat mereka diberi ruang untuk bersuara,” jelasnya.

Salah satu warga binaan inisial P.K mengungkapkan rasa bahagianya bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. “Biasanya kami hanya bicara saat ada pemeriksaan atau kegiatan resmi. Di sini, kami merasa didengar dan dihargai, seperti berbicara dengan teman,” ujarnya.

Selain sesi diskusi, kegiatan juga edukatif, dan refleksi bersama. Seluruh rangkaian acara menunjukkan bahwa pendekatan humanis mampu menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara petugas dan warga binaan, serta mendukung terciptanya lingkungan pembinaan yang sehat dan produktif.

Menutup kegiatan, Ferdika menyampaikan harapannya agar Paparisa Carita dapat menjadi agenda rutin. “Kami ingin proses pembinaan tidak sekadar prosedural, tapi benar-benar menyentuh sisi kemanusiaan. Dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai, pemasyarakatan akan menjadi lebih bermakna dan membawa dampak positif jangka panjang,” pungkasnya. (R)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *