Central Publikasi.Com-Cilacap-Pasar murah yang digelar DPKUKM Kabupaten Cilacap bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah diserbu warga, Kamis (5/12/2024).
Adapun pasar murah yang digelar di Alun-alun Cilacap, dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 serta menekan laju inflasi.
Tampak warga sekitar datang berbondong-bondong untuk membeli bahan kebutuhan pokok yang dijual dengan harga murah seperti beras, minyak dan telur. Adapun sayur mayur hasil panen diantaranya bawang merah, bawang putih dan cabe.
“Jadi kita ingin memberikan intervensi bagi harga-harga yang ada di pasar, kemudian bisa menekan harga-harga yang ada ini, sehingga masyarakat bisa terjangkau membelinya. Intinya mencegah inflasi,” ujar Pj Bupati Cilacap Mohamad Aief Irwanto.
Arief melanjutkan, dalam pasar murah tersebut, warga dibatasi dalam membeli bahan kebutuhan pokok. “Pembeliannya dibatasi, maksimal dua jenis kebutuhan pokok. Ini supaya bisa memberikan pemerataan, dalam arti semua masyarakat kebagian,” katanya.
Ia berharap kegiatan pasar murah ini dapat dilaksanakan secara berkala. “Sehingga pada saat masyarakat membutuhkan sembako murah, bisa diintervensi melalui pasar murah ini,” ujar Arief.
“Kemudian untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025. Jadi bagaimana harga tetap terjangkau, pemerintah hadir di tengah-tengah kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari mengaku menjelang Natal dan Tahun Baru, pasokan dan harga setiap tahunnya mengalami kenaikan.
“Oleh sebab itu, kami Disperibdag berusaha menstabilkan itu, bekerja sama dengan para pemasok, ada bulog, kemudian BUMD Jawa Tengah agro berdikari melakukan intervensi sehingga harganya menjadi terjangkau karena kita menambah produksi,” jelas Sakina.
“Jadi kami ingin masyarakat semua dapat merayakan Natal dan Tahun Baru 2025 ini dengan bergembira bersama, kemudian pasokannya tercukupi,” lanjutnya.
Sakina memastikan akan terus melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di masing-masing daerah di Jawa Tengah, bekerjasama dengan Dinas Perdagangan di Kabupaten/Kota. “Jadi ketika ada kenaikan, kemudian pasokan kurang, upaya kami dengan menyelenggarakan pasar murah seperti ini,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sucahyo menyampaikan, bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
“Salah satu contoh beras Rp 12.500,- per kilogramnya, kalau medium itu dibawahnya mungkin Rp 11.000,-, tidak sampai segitu dan seterusnya,” katanya.
(Pwt).



















