Central Publikasi.Com-Jawa Tengah: Tentu saja kita semua tahu Seni dan Budaya yang mana secara singkat kedua kata tersebut ada keterkaitan atau dalam arti lain setuju bahwa dalam , Pemalang Jawa Tengah.(15/04/2025)
Kegiatan kesenian yang berkembang pada suatu wilayah tertentu , khususnya diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dan banyak masyarakat yang nenyukai serta melestarikan dari berbagai suku skala nasional itu bisa disebut Budaya Nasional .
Perihal Seni dan Budaya seringkali di bicarakan meskioun Majelis Tarjih sudah berfatwa bahwa Seni dan Budaya itu Mubah .
Menurut Wiwied Widyastuti Ketua Lembaga Seni , Budaya dan Olah Raga ( LBSO ) Pimpinan Pusat ( PP ) Muhammadiyah ( 14 April 2025 ) pada GSM Aisyiyah Jawa Barat secara daring
Dirinya berkata ” masih banyak persepsi yang muncul masalah Seni dan Budaya pandangan itu menjadi warna , yang perlu dilihat secara obyektif ,
Sebab jika terus diperuncing akan menjadi perbedaan yang menimbulkan perpecahan ” kata Wiwied.
” Ketika Aisyiyah berbicara tentang Seni dan Budaya ini ada banyak hal yang memang kemudian harus kita samakan ,
Materi Terkait Haedar Ajak , jadikan momentum Syawal untuk memajukan Persyarikatan Idul Fitri menjadi waktu untuk memetik hasil inventasi selama puasa Ramadhan ,
Penjueusan di SMA beri ruang untuk asah kemampuan dan bakat ” Ujarnya .
Dirinya juga menambahkan , kritik terhadap Seni dan Budaya yang diberikan seringkali tidak konstruktif , dan biasa diberikan oleh mereka – mereka yang belum membaca atau memahami ,
Dokumen- dokumen keputusan organisasi perempuan asli Yogyakarta ini mengajak warga Muhamadiyah untuk membaca produk- produk hukum yang dihasilkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam produk hukum itu sudah dibahas masalah Seni dan Budaya ” jelas Wiwied.
” Muhammadiyah tidak mengharamkan secara mutlak Seni dan Budaya , bahkan Muhammadiyah memiliki dokumen tentang dakwah yang dihasilkan pada sidang Tanwir Muhammadiyah di Bali tahun 2002 ,
Di Muhammadiyah sendiri ada strategi kebudayaan Muhammadiyah yang harus kita garis bawahi ,
Bahwa Muhammadiyah dalam menyikapi kebudayaan itu menyatukan dua dimensi , yakni :
* Dimensi ajaran kembali pada Al Qur ‘ an dan Sunnah.
* Dimensi Ijtihad sosial keagamaan ” Ungkapnya.
Menurutnya , dalam memciptakan Seni dan Budaya agar menghindari Fasad atau berbuat kerusakan ,
Atau berbuat yang membahayakan baik didarat , laut , udara dan tidak melakukan Irsyan atau kedurhakaan dan Baid anillah atau menjauhkan diri dari ALLAH.SWT ” pungkas kata Wiwied.
(reporter)