banner 728x250

Serunya Warga Desa Kamulyan Rebutan 15 Gunungan Hasil Bumi saat Memetri Bumi 

banner 120x600
banner 468x60

Central Publikasi.Com Cilacap Keseruan warga berebut gunungan hasil bumi terlihat saat perayaan memetri bumi di Dusun Cikuya, Desa Kamulyan, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025).

Ratusan warga yang didominasi oleh emak-emak ini, tampak berebut aneka hasil bumi yang ada di gunungan seperti sayur mayur, buah-buahan hingga jajanan anak-anak.

banner 325x300

Sebelumnya, 15 gunungan hasil bumi yang dibuat oleh warga maupun kelompok tani di Dusun Cikuya ini, diarak keliling wilayah terlebih dahulu dari lapangan dusun menuju lokasi kegiatan, hingga kemudian menjadi rebutan warga.

“Jadi ini kegiatan ini rutin dilakukan dalam rangka memetri bumi di desa kami, sebagai tanda terima kasih warga kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan yang diterima, dimana baik itu padi, palawija maupun buah-buahan tumbuh sangat luar biasa di desa kami. Ini tentu sebuah anugerah,” ujar Kepala Desa Kamulyan, Mahmud.

“Dan ini ungkapan rasa syukur warga Dusun Cikuya atas hasil pertanian yang didapat, Harapan kami hasil bumi disini ke depan semakin melimpah, gemah ripah loh jinawi,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dusun Cikuya, Suyitno menambahkan, kegiatan memetri bumi di wilayahnya, tidak hanya kirab budaya, namun ada juga tasyakuran, dan sudah dilaksanakan sebelumnya.

“Kebetulan rangkaian acaranya mulai dari kemarin tanggal 22 Juli tasyakuran, tadi pagi ada senam bersama dilanjut kirab budaya, kemudian nanti sore ada bazar UMKM, dilanjut hiburan angklung,” ungkapnya.

“Sebelumnya pernah dilaksanakan di tahun 2019 lalu, namun karena adanya Covid-19 jadi vakum, dan mulai tahun ini tradisi budaya ini kami giatkan kembali,” lanjut Suyitno. 

Terpisah, Camat Bantarsari, Hari Winarno berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan, rutin digelar sebagai wujud pelestarian budaya desa setempat.

“Kebetulan kegiatan di Dusun Cikuya hari ini tidak hanya memetri bumi, namun sekaligus pengukuhan desa wisata, dan yang dijual disini bukan obyek utama tapi dari sisi budayanya,” kata Hari.

“Sehingga harapan kami ini tidak berhenti ketika sudah dikukuhkan, tetapi rutin dan bisa berlanjut di masa mendatang. Sehingga kelebihan dari budaya yang disuguhkan ini bisa menjadi daya tarik untuk destinasi wisata yang baru,” pungkasnya. (Pur).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *