banner 728x250

Warga Desa Menganti Cilacap Minta Akses Jalan yang semula Tanggul Irigasi Agar Ditingkatkan Statusnya dan Dibangun

banner 120x600
banner 468x60

Central Publikasi.Com-Cilacap:Warga RW 08 Dusun Nusa Indah, Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meminta agar ruas jalan sepanjang 1,3 kilometer dan lebar 2,5 meter, yang menjadi akses perlintasan para pengguna jalan, dan berada di wilayah tersebut, agar menjadi perhatian pemerintah daerah.

Hal itu lantaran jalan yang sudah dibangun oleh warga sejak tahun 80an ini, belum ada kepastian terkait status jalan tersebut. Sehingga warga meminta status jalan agar ditingkatkan. Diketahui sebelum dibangun, jalan tersebut awalnya merupakan tanggul irigasi milik PSDA Provinsi. 

banner 325x300

“Ini tadinya sebuah irigasi dan masyarakat disini kesulitan untuk mendapatkan akses jalan, yang akhirnya masyarakat kemudian gotong royong memperlebar tanggul irigasi lalu membuat jalan aspal seperti ini,” ungkap Ketua RW 08, Kamsi Gautama saat ditemui usai melaksanakan kerja bakti massal, Minggu (16/2/2025).

“Ini mutlak iuran dari masyarakat. Sehingga kita berharap kepada pemerintah daerah, dalam hal ini instansi terkait untuk bisa menaikkan status jalan ini. Minimal jadi jalan desa, dan selama ini hanya untuk simpangan saja,” imbuhnya.

Warga juga meminta agar jalan tersebut nantinya bisa dibangun dengan layak. “Jadi kita juga ingin lah adanya sentuhan dari pemerintah, biar bagaimana masyarakat Dusun Nusa Indah ini, mempunyai akses jalan yang layak. Kebetulan di dusun kita ada sekitar 2.200 jiwa,” ujar Kamsi.

“Warga disini ingin jalan ini diperlebar dan dibangun kembali. Kalau akses jalannya layak untuk dilalui, otomatis perekonomian akan meningkat, dan jalan ini sebenarnya menghubungkan dua desa, Menganti dengan Kuripan Kidul,” sambungnya.

Kamsi mengaku warga sebelumnya sudah mengupayakan ke pemerintahan desa terkait pembangunan jalan tersebut. Namun, terkendala oleh status jalan. 

“Mengingat status jalan ini belum clean and clear, jadi pihak desa belum bisa untuk membangun jalan ini. Intinya bagaimana lah supaya kebutuhan masyarakat ini bisa terpenuhi, minimal diperlebar, karena ini juga memakai tanah dari PSDA,” katanya.

“Jadi harapan kita setelah statusnya jelas kemudian bisa dibangun jalan. Mungkin bisa dianggarkan dari dana provinsi, pusat atau dari yang lain. Kalau dari pemerintah nggak bisa, mungkin bisa dari program TMMD,” tandas Kamsi.

Ia melanjutkan, bahwa warga tidak hanya membangun jalan tersebut, namun juga melakukan perawatan jalan setiap tahunnya dengan swadaya. “Warga gotong royong untuk perawatan jalan ini seperti membeli aspal, material dan lain sebagainya. Memang ini benar-benar mutlak iuran dari warga,” beber Kamsi.

Hal senada juga disampaikan Kadus Nusa Indah Riyanto. Ia mengaku bahwa setiap tahunnya, warga melakukan swadaya untuk perawatan jalan. Adapun anggaran yang dikeluarkan setiap kali perawatan jalan mencapai Rp 25 juta.

“Jadi ini murni swadaya dari masyarakat. Lah ini sangat membebani masyarakat. Sehingga kami mohon pemerintah ataupun instansi terkait untuk bisa membantu menyelesaikan persoalan ini. Status jalan ini juga masih milik PSDA,” kata Riyanto.

Sementara itu, Sukimin, mantan Ketua RW setempat meminta selain jalan diperlebar, juga dibangun talud. “Jalan dilebarkan, kemudian talud dibangun sepanjang jalan Ternak 1 masuk ke Nusa Indah, tanggul irigasi ini,” pinta Sukimin.

“Hampir 60 tahunan tidak tersentuh oleh pemerintah. Terus menerus swadaya masyarakat dari 5 RT di dusun ini,” pungkasnya. (16/2/2025). 

(Purwanti).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *