banner 728x250

Warga Protes Pembuangan  Sampah Diduga dari Kawasan  Industri  Sei Mangkei , Minta  Dinas terkait  Segera Bertindak .

banner 120x600
banner 468x60

Central publikasi com. 

Simalungun  .Warga  Huta 11, Desa Boluk ,Kecamatan Bosar Maligas ,Kabupaten  Simalungun, menyuarakan. keperihatinan  mereka terhadap aktivitas pembuangan  sampah yang diduga  berasal dari kawasan  industri  Sei Mangkei . Sampah  tersebut dibuang oleh pihak PT. Boluk Lestari Hijau (BLH),yang di sebut – sebut sebagai mitra operasional dari PT KINRA( Persero),  ke lokasi terbuka di desa mereka tanpa adanya sosialisasi atau persetujuan dari. masyarakat setempat .

banner 325x300

Dari pantauan langsung wartawan pada Senin ,14 juli 2025 sekitar pukul12.00wib,terlihat satu unit truk jenis colt Diesel tengah membuang sampah di lokasi tersebut .Sopir truk ,yang mengaku bernama Riko,mengatakan bahwa ia  menjalan perintah dari pihak PT  BLH untuk membuang sampah setelah melalui proses   penyortiran .

Kami membuang sampah ke sini atas perintah PTBLH.   Setelah disortir ,kami diarahkan untuk membuang kelokasi TPH ( Tempat Pembuangan Harian )yang telah ditentukan ,”ujar Riko. Ia juga menambahkan dirinya bukan karyawan PT. BLH ,melainkan bekerja untuk PT. KINRA (PERSERO).

Sementara itu,seorang warga setempat berinisial. JS (35) mengungkapkan keresahan masyarakat atas aktivitas tersebut.Ia menyebut bahwa pembuangan sampah secara terus menerus tanpa izin atau komunikasi dengan warga telah menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi pencemaran lingkungan .                          Truk itu sering datang dan membuang sampah disini. Kami ,warga ,tidak pernah diberikan pemberitahuan atau diminta persetujuan .Kami minta dinas terkait segera turun ke lapangan untuk menghentikan kegiatan ini,”kata JS kepada  wartawan .

Menanggapi hal tersebut ,pihak pemerintah ,Tiwi,  menyatakan bahwa hingga saat  ini belum ada laporan resmi dari warga terkait kegiatan tersebut .Namun,pihaknya segera merespon dengan mengirim kepala Dusun Huta 11 ke lokasi.

“Kami belum menerima laporan secara  langsung ,tapi  Kadus sudah menuju lokasi untuk memverifikasi kebenarannya,”jelas Tiwi.

Saat dimintai keterangan lebih lanjut terkait keberadaan dan aktivitas perusahaan ,Tiwi menyampaikan bahwa Kepala Desa Boluk ,Ernawatin Sikumbang ,sedang menghadiri urusan keluarga dan  menyarankan agar wartawan  kembali di lain waktu untuk mendapat keterangan resmi.

Masyarakat  berharap pemerintah daerah ,khususnya dinas lingkungan hidupdan instansi terkait lainnya ,segera melanjuti dugaan pelanggaran lingkungan ini demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan warga .

(LyLi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *